Monday, 6 February 2017

PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I
PENADAHULUAN
PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
A.    Latar Belakang.
Manusia adalah makhluk filosofis, artinya manusia mempunyai pengetahuan dan berpikir, manusia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan makhluk lain dalam perkembangannya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan atau tiap-tiap potensi tanpa menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman individu, maka diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan yang sehat didalam lingkungannya. ( Nur Ihsan, 2006:1).
Pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan upaya bantuan untuk menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individu sesuai dengan hakikat kemanusiaannya dengan berbagai potensi , kelebihan dan kekurangan, kelemahan serta permasalahannya.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan professional, oleh sebab itu praktikannya harus mengikuti prinsip-prinsip, asas-asas, dan landasan-landasan tertentu. Dalam bab ini, kita akan membahas tentang prinsip-prinsip dalam bimbingan dan konseling secara lebih lanjut.
B.     Rumusan masalah.
1.      Apakah definisi prinsip-prinsip bimbingan konseling?
2.      Apa saja prinsip-prinsip dari bimbingan dan konseling?
C.     Tujuan.
1.      Mengetahui definisi dari prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip dalam bimbingan dan konseling.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
Prinsip yang berasal dari kata “PRINSIPRA” yang artinya permulaan dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung dari pemula itu, prinsip ini merupakan hasil perpaduan antara kajian teoritik dari teori lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yang dimaksudkan. (Hallen, 2002:63)
Prinsip bimbingan dan konseling menguraikan tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti  dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
                       Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang digunakannya bersumber dari kajian filosofis, hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial udayanya, pengertian, tujuan, fungsi dan proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling. (Prayitno, 2013:218)
B.     Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling.
Dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan madarasah, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut dijadikan pedoman dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Menurut Arifin dan Eti Kartikawati (1994) menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling kedalam empat bagian, yaitu: (1) prinsip-prinsip umum, (2) prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu atau siswa, (3) prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing, (4) prinsip-prinsip khusus yang berhungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan dan konseling. Adapun penjabaran prinsip-prinsip bimbingan dan konseling diatas adalah sebagai berikut:

1.      Prinsip-prinsip umum.
a.       Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbingnya.
b.      Bimbingan diarahkan pada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
c.       Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu atau siswa yang dibimbing.
d.      Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
e.       Pelaksanaan  bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
f.       Upaya pemberian bantuan (pelayanan bimbingan dan konseling) harus dilaksanakan secara fleksibel(tidak kaku).
g.      Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan pembelajaran disekolah atau madrasah yang bersangkutan.
h.      Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait.
i.        Untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari upaya pelayan bimbingan dan konseling, harus diadakan penilaian atau evaluasi secara teratur dan berkesinambungan.
2.      Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu (siswa)
Adapun prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu /siswa yang dibimbing adalah:
a.       Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada semua siswa.
b.      Harus ada criteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada individu/siswa.
c.       Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
d.      Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu (siswa) yang bersangkutan beragam dan luas.
e.       Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan konseling dibentuk oleh individu/siswa sendiri.
f.       Individu/siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri.
3.      Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing.
Adapun prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing adalah sebagai berikut:
a.       Pembimbing atau konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemempuannya masing-masing.
b.      Pembimbing atau konselor disekolah/madrasah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
c.       Sebagai tuntutan profesi pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha mengembangkan diri dan keahliannya melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, pentaran, workshop dsb.
d.      Pembimbing atau konselor hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang tersedia tentang individu/siswa yang dibimbing beserta lingkungannya sebgai bahan untuk membantu individu/siswa yang bersangkutan kearah penyesuaian diri yang lebih baik.
e.       Pembimbing atau konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi tentang individu atau siswa yang dibimbingnya.
f.       Pembimbing atau konselor dalam melaksankan tugasnya hendaknya mempergunakan berbagai metode dan tekhinik.
4.      Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi pelayanan bimbingan dan konseling.
a.       Bimbingan dan konseling harus dilaksankan secara sistematis dan berkelanjutan.
b.      Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus ada dikartu pribadi (cumulative record) bagi setiap siswa.
c.       Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah/madrasah yang bersangkutan.
d.      Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling.
e.       Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam memecahkan masalah terkait.
f.       Dalam menyelenggarakan pelayan bimbingan dan konseling disekolah dan madarasah harus bekerja sama dengan berbgai pihak.
g.      Kepala sekolah(madrasah) merupakan penanggungjawab utama dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah/madrasah. (Tohirin,2009)

Prayitno menyatakan bahwa: Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya ialah berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan, penyelenggaraan pelayanan. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah :
1.      Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik secara perorangan maupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspek-aspek kepribadian dan kondisi sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut :
a.       BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
b.      BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
c.       Untuk mengoptimalkan pelayanan BK sesuai dengan kebutuhan individu.
d.      Pelayanan BK bertujuan mengembangkan penyesuaian individu terhadap segenap bidang pengalaman harus memperhatikan  berbagai aspek perkembangan individu.
e.       BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.

2.      Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang berupa masalah. Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang berkenaan dengan :
a.       BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b.      Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK.
3.      Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelayanan layanan BK itu adalah sebagai berikut:
a.             BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu BK harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
b.            Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga.
c.             Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.
d.            Terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan penilaian yang teratur.
4.      Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan
Pelaksanaan pelayanan BK baik yang bersifat insidental maupun terprogram, dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan ini akan diwujudkan melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu konselor profesional.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal tersebut adalah :
a.       BK harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahannya.
b.      Dalam proses BK keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pihak lain.
c.       Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
d.      Pelayanan BK harus dilakukan oleh ahli yang telah memperoleh pendidikan dan pelatihan kuhusus dalam bidang BK.
e.       Bekerjasama dengan semua pihak yang terlibat seperti guru, orangtua dan konselor itu sendiri.
f.       Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan.
g.      Diadakan program pengukutan dan penilaian terhadap individu dan himpunan data yang memuat hasil pengukuran dan penilaian.
h.      Organisasi program bimbingan hendaknya fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu dan lingkungannya.
i.        Tanggung jawab program BK dipegang oleh pemimpin yang terlatih dan terdidik dalam program BK.
5.      Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling disekolah dalam lapangan operasional bimbingan dan konseling.
Sekolah merupakan lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Di sekolah pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan amat baik mengingat sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat subur, sekolah memiliki kondisi dasar yang justru menuntut adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi. Pelayanan BK secara resmi memang ada disekolah, tetapi keberadaannya belum seperti dikehendaki. Dalam kaitan ini Belkin (1975) menegaskan enam prinsip untuk menumbuh kembangkan pelayanan BK disekolah.
1.      Konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program yang jelas, dan memiliki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan program tersebut.
2.      Konselor harus mempertahankan sikap professional tanpa mengganggu keharmonisan hubungan antara konselor dengan personal sekolah lainnya dan siswa.
3.      Konselor bertanggung jawab untuk memahami peranannya sebagai konselor professional dan menerjemahkan peranannya itu ke dalam kegiatan nyata.
4.      Konselor bertanggung jawab kepada semua siswa, baik siswa-siswa yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang berkemungkinan putus sekolah , yang mengalami permasalahan emosional, yang mengalami kesulitan belajar, maupun siswa-siswa yang memiliki bakat istimewa, dsb.
5.      Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa-siswa yang mengalami masalah dengan kadar yang cukup parah dan siswa-siswa yang menderita gangguan emosional, khususnya melalui penerapan program-program kelompok, kegiatan pengajaran di sekolah dan kegiatan di luar sekolah , serta bentuk-bentuk  kegiatan lainnya.
6.      Konselor harus mampu bekerjasama secara efektif dengan kepala sekolah, memberikan perhatian dan peka  terhadap kebutuhan, harapan, dan kecemasan-kecemasannya.(Prayitno,2013:218-224)

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Prinsip bimbingan dan konseling menguraikan tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti  dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Menurut Arifin dan Eti Kartikawati (1994) menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling kedalam empat bagian, yaitu:
1)      prinsip-prinsip umum
2)      prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu atau siswa
3)      prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing
4)       prinsip-prinsip khusus yang berhungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan dan konseling
      Menurut Prayitno (2013) prinsip-prinsip bimbingan dan konseling dibagi menjadi lima yaitu:
1.      Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
2.      Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
3.      Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
4.      Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan
5.      Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling disekolah dalam lapangan operasional bimbingan dan konseling.


DAFTAR PUSTAKA

Hallen, 2002. Bimbingan dan Konseling. Liputan Press : Jakarta

Nurihsan Juntika. 2006. Bimbingan dan Koseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. PT RFIKA ADITAMA : Bandung

Prayitno dan Erman Amti. 2013. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Reneka Cipta : Jakarta


Tohirin. 2009. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah(berbasis integrasi). Rajawali Pers: Jakarta.

nafi ahmed write

2 comments:

  1. Halo semuanya
    Saya ingin menggunakan media ini untuk membuat Anda semua tahu bahwa mendapatkan pinjaman tidak sesulit dan sesulit yang Anda kira

    Saya Rina Mariana penduduk asli bandung. Indonesia
    Saya mendapat pinjaman dari  ONE BILLION RISING FUND dan proses aplikasi saya mudah, lancar dan mudah dimengerti dan saya telah diberkati sejak saya baru menjadi firma pinjaman dan hidup saya tidak lagi menjadi bahan tertawaan bagi orang-orang, tetapi mereka datang kepada saya sekarang untuk meminta nasihat dan bagaimana membantu mereka secara finansial dan sejauh ini saya telah memperkenalkan cukup banyak orang kepada perusahaan pinjaman dan mereka juga mendapatkan pinjaman dari   ONE BILLION RISING FUND

    Saya akan menyarankan bahwa jika Anda membutuhkan pinjaman dan Anda ingin mendapatkan bantuan karena kami telah mendapatkan bantuan dari  ONE BILLION RISING FUND   kemudian hubungi perusahaan pinjaman melalui gmail di bawah ini dan dapatkan transformasi dalam hidup Anda secara finansial seperti yang kami lakukan
    Mereka yakin, aman, andal, dan terbuka untuk pelanggan
    Mengapa saya menyukai mereka adalah Anda sangat bebas untuk bertanya tentang pinjaman Anda dan layanan mereka 24/7

                                              KONTAK PERUSAHAAN

     Nama Perusahaan ::::::ONE BILLION RISING FUND
    Gmail: onebillionrisingfund@gmail.com

                                 Hubungi saya
    Rina Marian
    rinamariana874@gmail.com

    ReplyDelete