Monday, 6 February 2017

DATA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I
PENDAHULUAN
 DATA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.    Latar Belakang
Prayitno dan Amti (2013) menyebutkan bahwa tujuan umum bimbingan konseling adalah “untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimiliknya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntuntan positif lingkungannya.” Dalam mencapai tujuan tersebut, para konselor menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya pendekatan ilmiah. Pendekatan ini harus berdasar pada hal-hal objektif, tidak spekulatif, dan dapat dicek atau dibuktikan oleh orang lain (Walgito, 2004). Oleh sebab itu, layanan bimbingan dan konseling membutuhkan data-data yang relevan untuk menjamin keabsahan dan keilmiahan aktivitasnya sehingga informasi-informasi yang disampikan dalam layanan bimbingan dan konseling dapat dipertangunggjawabkan. Lebih lanjut, Walgito (2004) menyebutkan bahwa layanan bimbingan konseling yang baik akan terwujud setelah data individu yang akan dibimbing terkumpul.
Berangkat dari hal di atas, penulis akan memaparkan hal-hal yang terkait dengan data dalam layanan bimbingan dan konseling, yang meliputi pengertian data, jenis-jenis data yang ada dalam BK serta teknik mengumpulkan data-data tersebut, dan manfaat data-data dalam layanan BK. Semua pemaparan tersebut dituangkan dalam makalah berjudul “DATA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING”.


B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut:
1.      Apa pengertian data?
2.      Apa saja jenis-jenis data yang ada dalam layanan bimbingan dan konseling?
3.      Teknik-teknik apa saja yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam layanan bimbingan dan konseling?
4.      Apa manfaat data dalam layanan bimbingan dan konseling?

C.    Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1.      Memaparkan pengertian data
2.      Menunjukkan jenis-jenis data dalam layanan bimbingan dan konseling
3.      Menunjukkan teknik-teknik pengumpulan data dalam layanan bimbingan dan kosneling
4.      Menjelaskan manfaat data dalam layanan bimbingan dan konseling

D.    Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang data yang ada dalam layanan bimbingan konseling bagi pembaca. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat digunakan mahasiswa yang sedang belajar dasar-dasar bimbingan dan konseling sebagai bahan penunjang pembelajaran mereka.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Data
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat (Pengertian Ahli, 2013). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online, data diartikan sebagai keterangan yang benar dan nyata, dan sebagai keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Data merupakan informasi atau keterangan yang sifatnya benar dan nyata dan diperoleh dari suatu pengamatan. Implikasinya, data harus sesuai dengan kenyataan sesungguhnya. Data yang baik harus terjamin kebenarnya (reliable), tepat waktu dan mampu memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh dari suatu masalah atau keadaan atau objek. Data yang baik digunakan sebagai bahan analisis dan penarikan kesimpulan. Oleh sebab itu, data yang tidak baik tidak dapat digunakan sebagai bahan analisis dan penarikan kesimpulan.
Data dalam layanan bimbingan dan konseling haruslah terjamin kebenarnya, karena layaknya data pada umumnya, data dalam layanan bimbingan dan konseling akan dianalisis untuk kepentingan layanan. Data dalam layanan bimbingan dan konseling juga didapatkan dengan salah satu caranya pengamatan. Selain itu, data diperoleh menggunakan berbagai teknik yang akan dijelaskan di bagian selanjutnya.

B.     Jenis-Jenis Data dalam Layanan BK
Layanan Bimbingan dan Konseling mengunakan beberapa jenis data. Data-data tersebut berkaitan dengan siswa, lingkungan sekolah, dan instansi-instansi di luar sekolah. Berikut ini adalah pemamparan beberapa jenis data yang dikemukakan oleh para ahli.
Jenis-jenis data menurut Tohirin (2014) dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Data psikologis
Data psikologis berkaitan dengan hal-hal kejiwaan dari siswa. Data ini meliputi data kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup, dan sifat-sifat kepribadian.
2.      Data sosial
Segala data yang berkaitan dengan kehidupan sosial siswa termasuk dalam data sosial. Data ini meliputi latar belakang keluarga siswa, status sosial siswa di sekolah, dan lingkungan sosial siswa.
Prayitno dan Amti (2013) mengkategorikan data menjadi dua jenis, yaitu: data pribadi dan data umum. Selanjutnya, mereka menyebutkan jenis data ketiga yaitu data kelompok, dan mereka mengganggap data kelompok sebagai bagian dari data umum karena sifat umum dari data kelompok.
1.      Data pribadi
Data pribadi merupakan data yang berkaitan dengan seorang individu atau siswa. Data pribadi harus dijaga kerahasiaannya agar tidak dapat digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan agar privasi siswa dapat terjaga. Data pribadi perlu diperbarui setiap tahunnya karena data selalu berubah (bersifat dinamis). Data pribadi siswa bersumber dari siswa yang bersangkutan. Data ini mencakup beberapa hal yaitu:
a.       Identitas pribadi: termasuk nama, gelar atau nama panggilan, tempat dan tanggal lahir, alamat, kewarganegaraan, agama;
b.      Latar belakang rumah dan keluarga
c.       Kemampuan mental, bakat dan kondisi kepribadian
d.      Sejarah pendidikan, hasil belajar, nilai-nilai mata pelajaran
e.       Hasil tes diagnostik: berupa data-data kelebihan dan kekurang siswa dalam mata pelajaran atau subjek lain misalnya sikap.
f.       Sejarah kesehatan
g.      Pengalaman ekstrakulikuler dan kegiatan di luar sekolah
h.      Minat dan cita-cita pendidikan dan pekerjaan/jabatan
i.        Prestasi khusus yang pernah diperoleh
Data pribadi siswa yang telah didperoleh, kemudian, dapat dihimpun dalam bentuk kartu pribadi siswa.
2.      Data umum
Data umum adalah data yang menyangkut berbagai informasi dan berbagai hal tentang “lingkungan yang lebih luas”. Lingkungan yang lebih luas yang dimaksud adalah lembaga-lembaga di luar sekolah yang dapat dimanfaatkan siswa untuk menunjang potensinya. Data-data umum biasanya dipakai untuk layanan orientasi dan informasi, penempatan dan penyaluran. Data umum meliputi informasi pendidikan/jabatan, artikel tentang pendidikan dan jabatan, pengumuman mengenai penerimaan program pendidikan/latihan atau jabatan/pekerjaan tertentu. Sumber data-data umum adalah lembaga pendidikan dan industri atau kantor yang bersangkutan. Data umum biasanya berbentuk buku, kumpulan leaflet, klipping, dan sebagainya.
3.      Data kelompok
Data kelompok adalah data tentang berbagai aspek perkembangan dan kehidupan sejumlah siswa atau individu. Data ini meliputi data hubungan sosial antar individu, sebaran prestasi belajar, kondisi kebersamaan dan kerja sama dalam kelompok, dan lain-lain. Data kelompok bersumber dari siswa. Data kelompok dapat ditulis dalam bentuk diagram, sosiogram, tabel, dan lain-lain.

C.    Teknik Pengumpulan Data dalam Layanan BK
Data-data dalam layanan BK dikumpulkan melalui berbagai teknik. Teknik-teknik tersebut digunakan sesuai dengan kepentingan data yang akan dihimpun. Setiap teknik memiliki instrumen tersendiri yang mencirikan teknik tersebut. Pada bagian ini, penulis hanya akan menunjukkan beberapa teknik dan instrumennya secara singkat.
Secara garis besar, teknik pengumpulan data dalam layanan bimbingan dan konseling dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Teknik tes biasanya menggunakan instrumen yang sudah terstandarisasi dalam hal cara penyelenggaraannya, cara pemeriksaannya, dan cara menafsirkannya. Sementara itu, teknik non-tes lebih fleksibel dalam hal penyelenggaraan, pemeriksaan dan penafsiranya.
1.      Teknik tes
Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan menggambarkanna dalam bentuk skala angka atau klasifikasi tertentu (Cronbach, 1970 dalam Prayitno dan Amit, 2013). Teknik ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan, baik lisan dan tertulis, atau tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh orang yang dites (Prayitno dan Amit, 2013; Walgito, 2004). Pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas tersebut disusun menjadi sebuah instrumen yang terstandarisasi dan memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Tohirin (2014) menguraikan instrumen terstandarisasi berarti instrumen ini memiliki keseragaman dalam cara penyelenggaraan, cara pemeriksaan dan cara penafsirannya. Selanjutnya, dia menjelaskan tes harus memiliki validitas, yaitu ada kesesuian antara apa yang diukur dalam tes dengan aspek yang direncanakan untuk diukur, dan reliabiitas, yaitu ada keajegan dalam hasil yang diperoleh apabila seseorang mengerjakan suatu tes pada waktu yang berlainan.
Ada bermacam-macam tes untuk mengumpulkan data tentang siswa. Umumnya, tes digunakan untuk mengumpulkan data pribadi siswa yang berupa kemampuan potensial atau kemampuan dasar, seperti kecerdasan, bakat, minat dan sebagainya, serta untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa (Diones Aliaski Blog). Berikut beberapa tes yang digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling:
a.       Tes hasil belajar (achievement test)
Tes ini digunakan untuk mengukur apa yang telah dipelajari oleh siswa di berbagai mata pelajaran. Tes kompetensi, tes untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa, dan tes diagnostik, tes untuk mengukur kelebihan dan kelemahan siswa serta penyebab-penyebab kesulitan yang di alami siswa, merupakan contoh tes hasil belajar.
b.      Tes bakat dan tes minat
Tes ini digunakan untuk mengungkapkan bakat yang dimiliki individu dan minatnya. Tes ini penting dalam layanan bimbingan dan konseling karena dengan tes ini konselor dapat mengarahkan dan menempatkan siswa ke jurusan yang tepat sesuai bakat dan minatnya.
c.       Tes kepribadian
Tes ini digunakan untuk mengukur ciri-ciri kepribadian tertentu pada siswa seperti karakter, tempramen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi sosial dengan orang lain dan bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri. Personality inventory adalah salah satu tes kepribadian. Ada pula tes proyeksi yang digunakan untuk mengukur sifat-sifat kepribadian melalui reaksi-reaksi terhadap suatu kisah, gambaran, atau suatu kata. Test Rorschach (Ro) dan TAT (Thematic Apperception Test) adalah contoh tes proyeksi.
d.      Tes intelegensi
Sesuai dengan namanya, tes intelegensi digunakan untuk mengungkapkan tingkat intelegensi atau kecerdasan seseorang. Contoh-contoh tes intelegensi adalah Tes Binet, Test Weschsler, SPM, balok (Kohsblock), dan AGCT.
2.      Teknik non-tes
Teknik lain-lain untuk mengumpulkan data disamping teknik tes digolongkan ke dalam teknik non-tes. Teknik ini umumnya digunakan untuk menghimpun data-data tentang tingkah laku, sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lain-lain (Diones Aliaski Blog). Teknik tes dan non-tes bekerja saling melengkapi dan terkadang data yang sama dapat dikumpulkan melalui dua teknik ini.
Berikut adalah beberapa teknik non-tes beserta deskripsi singkatnya:
a.       Angket/ kuesioner
Angket/kuesioner memuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa secara tertulis. Berdasarkan orang yang mengisi, angket dibedakan menjadi 2, yaitu angket langsung (apabila yang mengisi siswa) dan angket tidak langsung (apabila yang mengisi orang lain, misalnya orang tua siswa) (Tohirin, 2014).
b.      Wawancara
Teknik wawancara mengharuskan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Teknik ini menuntut komunikasi langsung, sehingga konselor dan siswa harus bertatap muka.
c.       Observasi
Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara saksama baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai aktivitas siswa di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah termasuk di rumah (Tohirin, 2014). Observasi dapat dilakukan dalam dua cara. Pertama pengobservasi ikut telibat dalam aktivitas siswa, sehingga siswa tidak merasa sedang diawasi ketika beraktivitas. Kedua, pengamat tidak ikut terlibat dalam aktivitas siswa.
d.      Otobiografi
Teknik ini mengharuskan siswa menulis biografi/riwayat kehidupan dirinya sendiri. Kemudian, data didapat dari hasil tulisan tersebut. Untuk mempermudah, siswa dapat disuruh untuk menulis catatan harian atau membuat karangan mengenai dirinya.
e.       Catatan Anekdot
Catatan anekdot merupakan laporan singkat tentang berbagai kejadian atau perilaku tentang siswa dan memuat deskripsi objektif tentang perilaku siswa pada saat tertentu (Tohirin, 2014). Catatan anekdot ditulis apabila ada kejadian-kejadian tertentu yang melibatkan siswa atau sekelompok siswa, misal tawuran, pencurian, bolos sekolah, dan lain-lain.
f.       Sosiometri
Sosiometri merupakan teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial siswa. Data yang diperoleh dari teknik ini adalah data tentang susunan hubungan antar siswa, struktur hubungan siswa, dan arah hubungan sosial.

D.    Manfaat Data dalam Layanan BK
Menurut Winkel dan Hastuti, data dalam layanan bimbingan dan konseling memiliki 4 manfaat yang akan menunjang layanan bimbingan dan konseling. Winkel dan Hastuti (2010) membagi keempat manfaat tersebut menjadi dua, yaitu manfaat untuk konselor dan manfaat untuk konseli (klien). Keempat manfaat itu sebagai berikut:
Untuk konselor
1.      Data dapat digunakan untuk mengetahui apakah kompetensi konselor mampu dan cukup berwenang dalam memberikan pelayanan kepada konseli dengan inti permasalahan yang telah diketahui.
2.      Data digunakan sebagai sarana memperoleh informasi lebih dalam serta lebih lengkap tentang berbagai aspek dari pribadi konseli, sehingga konselor diharapakan dapat memberikan layanan yang optimal.
Untuk konseli (klien)
3.      Data dapat membantu konseli menentukan suatu program pendidikan maupun karir yang sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki.
4.      Data dapat membantu konseli memahami diri sendiri dan melakukan evaluasi diri sehingga diharapkan konseli dapat mencapai perkembangan yang optimal dan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Data dalam layanan bimbingan dan konseling sangat penting kedudukannya, karena data-data, dengan berbagai jenisnya, yang diperoleh melalui berbagai teknik memiliki manfaat bagi konselor dan siswa sendiri. Jenis data dalam layanan bimbingan dibedakan menjadi dua yaitu data psikologis dan data sosial (Tohirin, 2014). Data dapat pula dibedakan menjadi data pribadi, data umum, dan data kelompok (Prayitno dan Amit, 2013). Pengumpulan data dapat dilakukan melalui berbagai teknik, yang secara garis besar dibedakan menjadi 2 yaitu teknik tes dan non-tes. Teknik non-tes meliputi angket, wawancara, observasi, otobiografi, catatan anekdot, sosiometri, dan lain-lain. Selanjutnya, data dapat membatu konselor untuk memberikan layanan yang lebih baik, dan dapat membantu siswa untuk mengatasi masalah dan memilih jurusan atau karir yang sesuai dengan bakat dan minta mereka.
B.     Saran
Mengingat pentingnya data dalam layanan bimbingan dan konseling, penulis menyarankan kepada diri penulis sendiri dan kepada pembaca untuk mendalami materi ini, terutama di bagian teknik-teknik pengumpulan data. Penulis meyakini bahwa penguasaan yang baik pada teknik pengumpulan data akan menghasilkan data-data yang sangat reliable dan baik sehingga dapat digunakan sebagai bahan analisis dan penarikan kesimpulan yang sangat terpercaya.



DAFTAR PUSTAKA

Prayitno & Amti, E. (2013). Dasar-dasar bimbingan dan konseling (cet. 3). Jakarta: Rineka Cipta.

Tohirin. (2014). Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi) (ed. revisi, cet. 6). Jakarta: Rajawali Pers.

Walgito, B. (2004). Bimbingan & konseling (studi dan karir) (ed. 5). Yogjakarta: Penerbit Andi.

Winkel, W. S., & Hastuti, M. M. S. (2010). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.

nafi ahmed write


1 comment:

  1. Best ways to play roulette with a casino bonus
    How to play roulette? Roulette 속초 출장마사지 is one of the most 제천 출장마사지 popular 창원 출장샵 ways to find 속초 출장안마 and play casino games on the internet. This is one 삼척 출장샵 of the easiest

    ReplyDelete